Sampang, locusjatim.com – Desa Maduleng, Kecamatan Omben, berubah drastis setelah Mat Yasin, pengusaha besi tua yang merantau sejak muda, kembali ke kampung halaman dan menggelontorkan dana pribadi sekitar Rp2,5 miliar untuk membenahi infrastruktur. Jalan sepanjang kurang lebih 8 kilometer yang sebelumnya rusak, berlubang, dan berlumpur ketika hujan kini telah mulus diaspal. Lampu-lampu penerangan yang sebelumnya gelap kini kembali hidup, membuat desa seakan “lahir kembali”.
Langkah besar ini bermula dari niat pribadi Mat Yasin untuk membangun kampungnya ketika rezeki datang. “Ini semua kami lakukan punya niat atau nadar untuk bangun desa atau rumah kampung dikala nanti punya rezeki. Alhamdulillah ada rezeki dan pulang kampung untuk bangun desaku,” ungkapnya, Minggu (25/11/2025).
Proyek pengaspalan dilakukan menyeluruh karena banyak warga meminta agar akses di kampung mereka juga diperbaiki. *“Ada yang lima ratus meter, ada juga yang delapan ratus meter. Jadi saya aspal semua jalan yang masuk di kampung-kampung biar rata semua, dan siapkan anggaran sekitar 2,5 miliar,”* jelasnya.
Ia juga menyinggung pentingnya pengelolaan dana desa agar pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat.
“Saya katakan dikala anggaran yang sudah ada dibangun dengan benar atau anggaran itu dipergunakan dengan benar, saya yakin pasti desa itu akan maju dan masyarakatnya tidak susah untuk akses jalan maupun yang lainnya,” ujarnya.
Karena itu, ia mengajak warga berkemampuan untuk ikut terlibat. Sebab, dia menilai jika hanya menunggu program dari pemerintah, maka pembangunan infrastruktur khususnya jalan tidak akan maksimal.
“Mari kepada masyarakat Desa Maduleng yang punya rezeki untuk bisa bersama-sama membangun desa kita. Kalau menunggu program pemerintah sepertinya tidak bisa maksimal. Buktinya semenjak saya lahir sampai sekarang jalan di desaku belum diaspal dan ke mana anggaran selama ini,” tegasnya.
Perlu diketahui, sebelum menjadi pengusaha sukses, ia pernah bekerja sebagai tukang cukur hingga penjual kasur kapuk keliling. Kini, keberhasilannya di perantauan ia wujudkan untuk membangun desa yang membesarkannya.(*)












