Berita

Bupati Sumenep Nilai Job Fair Jadi Cara Kurangi Angka Pengangguran Terbuka

180
×

Bupati Sumenep Nilai Job Fair Jadi Cara Kurangi Angka Pengangguran Terbuka

Sebarkan artikel ini
IMG 20231018 WA0014
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo saat acara Sumenep Job Fair 2023 (Foto: Rifki)

SUMENEP, locusjatim.com – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wangsojudo menilai Job Fire menjadi salah satu cara untuk mengurangi angka pengangguran di Sumenep, bahkan ia meminta penyelengara untuk konsisten melaksanakan kegiatan tersebut setiap tahunnya.

“Menurut saya, job fair ini membuka ruang bagi pekerja baru kita untuk bisa mendapatkan pekerjaan,” ujarnya saat kegiatan Sumenep Job Fair 2023, Rabu (18/10/2023).

Hal tersebut kata pria yang akrab disapa Cak Fauzi itu telah dibuktikan oleh survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep tahun 2022.

Tercatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sumenep turun ke 1,36 dari tahun 2021 yang mencapai angka 2,31. Berdasarakan data ini, jelas Cak Fauzi, kabupaten yang ia pimpin menjadi daerah dengan TPT terendah se Jawa Timur (Jatim).

Lebih jauh orang nomor satu di Sumenep itu menyebut persyaratan job fair kali ini juga lebih lentur dari pada tahun sebelumnya, bahkan ada beberapa perusahaan yang tidak mensyaratkan pengalaman kerja bagi calon pelamar.

“Tidak semuanya itu harus punya pengalaman, jadi yang baru-baru itu beda ruangannya,” paparnya.

Berdasarkan keterangan Kepala DPMPTS NAKER Sumenep Abd. Rahman Riadi ada 34 perusahaan dalam negeri dan empat lembaga pemerintahan yang membuka lowongan pekerjaan di tempat Sumenep Job Fair berlangsung serta empat perusaan luar negeri yang ikut hadir secara online.

Total ada 1.867 lowongan pekerjaan yang disediakan untuk calon pelamar dan angka ini ujar Rahman lebih tinggindari tahun 2022 yang hanya 1.275 saja.

Sementara untuk konseo kata Rahman, kegiatan ini mengedepankan kolaborasi dan sinergitasi dari berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi hingga awak media agar penyerapan tenaga kerja bisa dilakukan dengan maksimal.

“Sehingga upaya dan target terkait penyerapan tenaga kerja bisa lebih optimal,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *