Sumenep, locusjatim.com–Upaya menjaga sekaligus memanfaatkan potensi alam Pulau Gili Iyang terus menunjukkan geliat positif. Melalui Program Pemanfaatan Sumberdaya Pulau Gili Iyang dalam Pengembangan Ekowisata Berkelanjutan, Universitas Airlangga (Unair) kembali hadir mendampingi masyarakat dalam mengembangkan wisata ramah lingkungan yang berpijak pada keberlanjutan dan kesejahteraan warga.
Program yang digagas oleh Airlangga Community Development Hub (ACDH) 2025 ini memasuki tahun keempat pelaksanaannya. Kegiatan diikuti dengan antusias oleh berbagai unsur masyarakat, mulai dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis), karang taruna, hingga warga setempat yang ingin berkontribusi langsung terhadap kemajuan pulau yang dikenal memiliki kadar oksigen tertinggi di Asia tersebut.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan interaktif. Para peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga diajak berdiskusi, bermain peran, hingga merancang ide kreatif tentang cara mengembangkan ekowisata secara berkelanjutan.
“Keunikan Gili Iyang bukan milik individu, melainkan harta bersama yang perlu dijaga,” ujar Prof. Endang Retno Surjaningrum dari Fakultas Psikologi Unair, didampingi Dr. Primatia Yogi Wulandari.
Keduanya menekankan pentingnya menumbuhkan rasa memiliki terhadap kekayaan alam yang menjadi ciri khas pulau ini mulai dari gua alami yang memesona hingga laut jernih yang menyimpan keanekaragaman biota laut.
Selain itu, peserta diperkenalkan dengan teknik pemetaan spot wisata (mapping) oleh Lina Puryanti, Ph.D. dan Dewi Meyrasyawati, Ph.D.dari Fakultas Ilmu Budaya. Melalui sesi ini, warga diajak memahami titik-titik potensial seperti gua wisata, lokasi penyelaman, hingga kawasan edukasi lingkungan yang dapat dikembangkan menjadi paket wisata terarah dan aman.
Menariknya, perhatian peserta juga tersita pada sesi pengenalan mamalia laut dilindungi seperti lumba-lumba dan paus yang sering melintas di sekitar perairan Gili Iyang.
“Melindungi mereka berarti menjaga masa depan wisata kita,” tegas Dr. Eng. Sapto Andriyono dari Fakultas Perikanan dan Kelautan, sambil menampilkan video dan dokumentasi laut Gili Iyang yang menakjubkan.
Kesadaran hukum turut diperkuat melalui pemaparan Maradona, SH, MH, Ph.D. yang menekankan pentingnya perlindungan terhadap sumber daya alam dalam pengembangan wisata. Ia mengingatkan agar setiap aktivitas pariwisata tetap berpijak pada regulasi yang berlaku, terutama dalam pengelolaan sampah, pelestarian terumbu karang, dan pemanfaatan lahan wisata.
Tak kalah relevan dengan perkembangan zaman, Dina Septiani, B.Comm., M.Comm., Ph.D. bersama Irfan Wahyudi, S.Sos., M.Comms., Ph.D. dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik juga mengingatkan pentingnya penggunaan media sosial yang bijak.
“Media sosial bisa menjadi sarana promosi wisata yang efektif, asalkan digunakan dengan cerdas dan bertanggung jawab,” ujar Dina Septiani.
Mereka juga membekali orang tua dengan strategi mendampingi anak agar tidak terpapar konten negatif, sekaligus mengarahkan masyarakat agar mampu mempromosikan potensi wisata daerah secara positif.
Selain fokus pada pariwisata, Unair turut menyoroti aspek kesehatan masyarakat. Melalui pemaparan Prof. Dr. Esti Yunitasari dari Fakultas Keperawatan, warga diajak memahami pentingnya pencegahan dan penanganan stunting.
“Edukasi kesehatan adalah langkah awal untuk menyiapkan generasi masa depan yang lebih baik di Gili Iyang,” tuturnya.
Sepanjang kegiatan, antusiasme warga begitu tinggi. Mereka aktif bertanya, berdiskusi, bahkan mengusulkan ide pengembangan wisata edukatif berbasis lingkungan. Semangat kolaborasi ini diharapkan menjadi modal penting dalam membangun Gili Iyang sebagai destinasi ekowisata unggulan tanpa kehilangan kelestariannya.
Dengan potensi alam yang luar biasa, dukungan akademik dari Unair, serta kesadaran warga yang semakin tumbuh, Pulau Gili Iyang kini menapaki langkah nyata menuju ekowisata berkelanjutan.
“Kalau potensi dikelola dengan benar dan penuh tanggung jawab, kita bukan hanya menjaga alam, tapi juga membangun masa depan,” ungkap salah satu peserta dengan penuh semangat.(*)












