SUMENEP, locusjatim.com – Festival Tong-tong se Madura yang tersenggelara meriah tadi malam, Sabtu (14/10/2023) mendapat acungan jempol dari Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.
Menurutnya gelaran festival Tong-tong se Madura yang merupakan bagian dari rangkaian Hari Jadi Sumenep ke- 754 ini patut mendapat apresiasi tinggi.
“Festival ini harus diapresiasi. Warga Madura berkumpul turut memeriahkan hari jadi ke 754 Sumenep masa kejayaan,” ujarnya, Minggu (15/10/2023).
Tak hanya apresiasi, Fauzi juga menilai festival yang diikuti 40 peserta dari empat kabupaten di Madura itu sukses besar dan menjadi hal yang sangat mewah.
Dirinya menyebut ragam keunikan dekorasi dan lagu Madura yang berjudul Malate Pote dan Kembang Paseser ditambah dengan lagu andalan dari masing-masing grup tong-tong menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Bahkan ujarnya penampilan dari puluhan peserta itu mampu memukau ribuan orang, terlihat dari jejeran pengunjung yang berjejer rapi di sepanjang garis start hingga finish sangat antusias menyaksikan alunan lagu dari masing-masing kelompok.
“Saya ucapkan terimakasih dan tentunya bangga kepada para peserta karena telah memberikan wejangan yang luar biasa,” ujarmya
Melihat membludaknya peserta kali ini, pria yang akrab disapa cak Fauzi itu berencana menjadikan pagelaran serupa di tahun depan menjadi dua kategori yakni A dan B.
Ia menjelaskan untuk kategori A akan diisi peserta yang sudah lebih lama ada. Sementara untuk kategori B dikhususkan untuk grup Tong-tong yang masih baru. Sehingga ke depan kalsifikasinya pun bisa lebih fokus.
Untuk itu tambahanya, dalam satu tahun ada dua kali festival untuk masing-masing kategori tersebut.
Kendati demikian, orang nomor satu di Sumenep itu mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) setempat serta panitia penyelenggara terkait festival tersebut.
“Kita nanti coba bicarakan hal itu lebih lanjut demi suksesnya festival bagus ini,” jelasnya.
Perlu diketahui Festival Tong-tong digelar sebagai bentuk komitmen Pemkab Sumenep menjaga dan merawat budaya asli Madura.