BeritaHeadline

Jalur Baru Sapeken–Bajo, Dorong Perluasan Distribusi Hasil Bumi Sumenep

677
×

Jalur Baru Sapeken–Bajo, Dorong Perluasan Distribusi Hasil Bumi Sumenep

Sebarkan artikel ini
Jalur laut Sumenep
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) Sumenep, Yayak Nurwahyudi. Foto: Istimewa

Sumenep, locusjatim.com Penambahan rute penyeberangan laut dari Sapeken, Kabupaten Sumenep, menuju Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi langkah strategis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dalam memperluas distribusi hasil bumi masyarakat kepulauan.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) Sumenep, Yayak Nurwahyudi, menegaskan jalur baru tersebut tidak hanya menjawab kebutuhan transportasi penumpang, tetapi juga harus dimanfaatkan secara optimal untuk memperluas akses perdagangan.

“Tidak hanya dari sisi penumpang, kita upayakan juga agar hasil bumi Sumenep bisa dipasarkan lebih luas. Bukan hanya ke Surabaya atau Jawa, tapi juga ke Kalimantan, NTB, hingga NTT,” ungkap Yayak, Jumat (19/09/2025).

Menurutnya, selama ini masyarakat Sumenep, khususnya dari Kecamatan Sapeken, hanya mengandalkan jalur laut yang menghubungkan Celukan Bawang (Bali), Bima, serta Waingapu (Sumba, NTT). Perluasan rute menuju Bajo akan membuka pintu baru untuk arus barang dan perdagangan antarpulau.

“Jalur penyeberangan laut tetap berjalan sebagaimana mestinya untuk penumpang. Namun, kami menyampaikan aspirasi agar rutenya bisa diperluas,” tambahnya.

Meski masih ada keterbatasan, terutama terkait tonase kapal perintis dan fasilitas untuk mengangkut barang, Yayak optimistis jalur baru itu bisa menjadi solusi bagi distribusi komoditas unggulan Sumenep.

“Kapal perintis memang belum maksimal karena tidak ada kendaraan yang bisa masuk. Tapi dengan tonase yang memadai, insyaallah distribusi barang dari Sumenep bisa berjalan,” jelasnya.

Hingga kini, berbagai hasil bumi masyarakat kepulauan Sumenep sebagian besar masih terserap di pasar lokal dan sebagian dikirim ke Surabaya. Dengan adanya tambahan jalur laut, potensi ekspansi ke kawasan timur Indonesia semakin terbuka lebar.

Selain memperkuat konektivitas antarpulau, Pemkab Sumenep menargetkan jalur baru ini sebagai pemicu tumbuhnya ekonomi maritim. Akses perdagangan yang lebih luas diyakini akan memberi multiplier effect terhadap kesejahteraan masyarakat kepulauan.

Sebagai catatan, Sumenep telah memiliki sejumlah jalur laut, di antaranya Kalianget, Kangayan, Sapeken, Pelabuhan Tanjungwangi (Banyuwangi), Pelabuhan Celukan Bawang (Bali), Pelabuhan Bima, serta Pelabuhan Waingapu (Sumba, NTT). Kehadiran rute baru menuju Bajo diharapkan semakin memperkuat jaringan konektivitas tersebut.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *