Sumenep, locusjatim.com – Perjalanan panjang kolaborasi Universitas Terbuka (UT) Surabaya dan masyarakat Desa Juruan Daya, Kecamatan Batuputih, akhirnya berbuah manis. Setelah empat tahun proses pendampingan, Pantai Galung kini resmi hadir sebagai destinasi wisata baru yang menjadi kebanggaan warga setempat.
Koordinator Tim PKM UT Surabaya, Sucipto, menuturkan bahwa pendampingan sejak 2021 bukanlah pekerjaan mudah. Berbagai dinamika sosial dan keterbatasan infrastruktur sempat menjadi tantangan. Namun, komitmen UT Surabaya untuk terus bersama masyarakat tidak pernah luntur.
“Empat tahun ternyata bukan waktu yang lama untuk membangun pariwisata dari nol. Tapi alhamdulillah, hari ini sudah terlihat hasilnya,” ujarnya, Rabu (17/09/2025).
Menurut Sucipto, dibukanya Pantai Galung tidak hanya menambah daftar destinasi di Sumenep, tetapi juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Warga kini mulai mendapatkan manfaat dari meningkatnya kunjungan wisatawan, baik melalui usaha kuliner, penyedia jasa wisata, hingga produk UMKM.
Kepala Desa Juruan Daya, Zumiasih, menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras UT Surabaya serta partisipasi masyarakat. Ia menyebut, dana desa telah digunakan untuk pembangunan fasilitas penunjang wisata.
“Komitmen kami, dengan diresmikannya Wisata Pantai Galung ini, semoga bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat. Dana desa sudah terserap untuk pembangunan fasilitas, dan kami berharap dukungan Pemkab Sumenep untuk menambah energi listrik dan sarana lainnya,” tuturnya.
Direktur UT Surabaya, Suparti, menegaskan bahwa pembangunan wisata tidak boleh hanya bertumpu pada fisik semata. Peningkatan kualitas sumber daya manusia lokal menjadi bagian penting, agar warga memiliki kemampuan mengelola potensi wisata secara berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala BRIDA Sumenep, Benny Irawan, yang hadir mewakili Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, memberikan apresiasi terhadap sinergi yang telah terbangun. Menurutnya, Desa Juruan Daya menunjukkan bahwa kerja sama akademisi, pemerintah, dan masyarakat mampu menghadirkan perubahan nyata.
“Sejak 2021, Desa Juruan Daya telah menjadi lokasi pembinaan yang memperlihatkan kolaborasi nyata antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat. Program berkelanjutan ini meliputi pembangunan gerbang, gazebo, pelatihan pemasaran digital, hingga wahana permainan anak,” tutupnya.(*)












