Berita

Harhubnas 2025, Sumenep Tekankan Inovasi Transportasi dan Perlindungan Nelayan

738
×

Harhubnas 2025, Sumenep Tekankan Inovasi Transportasi dan Perlindungan Nelayan

Sebarkan artikel ini
Peringatan Hari Perhubungan Nasional
Foto bersama usai upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional 2025 di pemkab. Foto: Rifki/locusjatim.com

Sumenep,locusjatim.com Peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 di Sumenep tak sekadar seremoni. Wakil Bupati KH Imam Hasyim menggarisbawahi bahwa transportasi harus dikembangkan menjadi sistem yang modern, ramah lingkungan, aman, dan bisa diakses semua kalangan.

Menurutnya, tema nasional Harhubnas tahun ini, “Bakti Transportasi untuk Negeri,” mencerminkan semangat gotong royong dan pengabdian seluruh pihak untuk memperkuat konektivitas, baik di tingkat daerah maupun nasional.

“Momentum ini bukan hanya seremonial. Peringatan Harhubnas harus menjadi refleksi atas bakti kita di bidang transportasi. Mari memperkuat inovasi, kualitas layanan, dan membangun transportasi yang berkeadilan,” ungkapnya di Alun-alun Sumenep, Selasa (17/09/2025).

Ia mencontohkan berbagai upaya yang sudah ditempuh pemerintah daerah. Terminal Arya Wiraraja yang diresmikan awal tahun ini kini menjadi pusat layanan penumpang lebih representatif, sementara kehadiran empat operator ojek online mempermudah mobilitas warga.

Pada jalur laut, Sumenep semakin terbuka dengan hadirnya rute ke Kalimantan, Flores, hingga Jawa. Pemkab juga menyalurkan 83 alat deteksi kapal berbasis aplikasi *Si Kapal* untuk memperkuat standar keselamatan pelayaran masyarakat.

Transportasi udara pun ikut berbenah. Bandara Trunojoyo tetap melayani penerbangan perintis ke Pagerungan dan Bawean, serta menjadi pusat dua sekolah penerbangan. Selain itu, pemerintah daerah tengah mengupayakan kembalinya rute komersial ke Surabaya dan Jakarta, serta membuka akses baru ke Masalembu.

“Keselamatan, keamanan, dan digitalisasi transportasi adalah kunci. Jika konektivitas merata, ekonomi daerah akan bergerak lebih cepat, dan pelayanan kepada masyarakat meningkat,” tegas Imam Hasyim.

Di sisi lain, momentum Harhubnas juga dimanfaatkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget untuk memperkenalkan aturan baru. Nelayan dengan kapal berkapasitas di bawah 7 GT diwajibkan memiliki e-pass kecil sebagai dokumen wajib untuk membeli BBM bersubsidi.

Kepala KSOP Kalianget Azwar Anas menjelaskan, e-pass kecil berbentuk kartu mirip ATM sehingga lebih praktis dibawa ketimbang dokumen kertas.

Azwar menegaskan, seluruh proses pengurusan dokumen tersebut bebas biaya karena difasilitasi pemerintah. Ia juga mengingatkan agar nelayan tidak hanya menyimpan jaket pelampung yang diberikan, melainkan memakainya setiap kali melaut demi keselamatan.

“E-pass kecil sekarang jadi persyaratan mutlak untuk membeli BBM subsidi. Tanpa itu, nelayan tidak bisa dilayani. Tahun ini sudah 100 e-pass kecil kami bagikan gratis, termasuk 100 life jacket,” tutupnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *