Nasional

Polres Sumenep Sebut Fenomena Api Misterius di Guluk-guluk Tak Bisa Dibuktikan Logika

163
×

Polres Sumenep Sebut Fenomena Api Misterius di Guluk-guluk Tak Bisa Dibuktikan Logika

Sebarkan artikel ini
IMG 20231010 WA0015
Kondisi barang-barang di rumah Harun pasca ledakan api misterius di rumahnya (Foto: Istimewa)

SUMENEP, locusjatim.com – Polres Sumenep menyebut fenomena api misterius di Desa Payudan Nangger, Kecamatan Guluk-guluk tak bisa dibuktikan secara logika.

Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiyarti, mengaku pihaknya telah melakukan pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan masih belum menemukan kejelasan terkait pasti penyebab munculnya api misterius tersebut.

Menurutnya, kemunculan api di rumah pribadi Harun maupun di kediaman anaknya, sudah di luar nalar dan tidak dapat ditafsirkan melalui logika.

“Semua tidak bisa dibuktikan secara logika,” ujarnya saat dihubungi oleh media, Selasa (10/10/2023).

Atas kejadian itu, dirinya hanya mampu mengimbau pemilik rumah untuk tetap mengungsi ke tempat lain demi menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.

“Kita hanya bisa memberikan imbauan untuk mengungsi untuk menghindari dari hal hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Sebelumnya, salah seorang warga setempat Syaiful Bahri juga menyebut, bahwa peristiwa itu ada kaitannya dengan hal mistis.

Hal itu berdasarkan informasi yang dia dapat terkait boneka aneh yang diduga menjadi penyebab kemunculan api misterius di rumah korban.

“Iya ini sepertinya ada hubungannya dengan hal mistis itu. Tapi belum tahu ya mas karena informasinya ada boneka aneh terus dibakar, kemudian beberapa saat setelah itu muncul api di dinding rumah korban,” tutupnya.

Kendati demikian Kepala Desa Payadan Nangger Syaifur Rahman menyebut hal itu masih belum bisa dipastikan, sebab masyarakatnya memang masih ada yang memiliki kepercayaan terkait hal-hal misitis.

“Biasalah masyarakat, ada kepercayaan-kepercayaan di masyarakat setelah terbakar, jangan-jangan boneka ini,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, api misterius kembali muncul pada, Selasa (10/10/2023) tetapi di lokasi berbeda yang berjarak 1 KM dari lokasi pertama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *