Jember,locusjatim.com– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember menyiapkan strategi komprehensif untuk memastikan perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI tingkat Provinsi Jawa Timur berjalan tanpa hambatan dari sisi kesehatan. Mulai dari inspeksi lingkungan hingga layanan darurat, semua disusun dalam satu pola koordinasi terpadu.
Plt. Sekretaris Dinkes Jember, Ni Ketut Ardani, menegaskan pihaknya bertanggung jawab penuh terhadap ketersediaan tenaga medis di seluruh titik penyelenggaraan. “Kami akan mengerahkan sekitar 175 tenaga medis yang ditempatkan di venue utama, penginapan peserta, serta hotel-hotel yang ditunjuk panitia,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).
Tak hanya itu, Dinkes juga memastikan tenaga medis akan bertugas hingga penutupan acara. Layanan ini tidak hanya menyasar peserta, tetapi juga panitia dan ribuan tamu undangan yang diperkirakan hadir selama MTQ berlangsung.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Jember, Nurul Hafid Yasin, mengingatkan pentingnya dukungan medis di tengah lonjakan pengunjung. “Pembukaan dan penutupan dipusatkan di Jember Sport Garden dengan perkiraan 39 ribu undangan. Kami sudah menata tribun barat, timur, dan utara. Tribun selatan dipakai panggung utama,” jelasnya.
Dalam aspek teknis, Imam Firdausi dari Dinkes Jember menuturkan, pihaknya telah membentuk SK Tim Pelaksana MTQ. “Kebutuhan obat, jadwal piket, dan koordinasi dengan rumah sakit, puskesmas, hingga klinik sudah kami susun. Semua fasilitas kesehatan siaga penuh selama kegiatan,” ungkapnya.
Dukungan itu diperkuat dengan inspeksi kesehatan lingkungan. Penginapan peserta, restoran, jasa boga, hingga sarana air bersih diperiksa secara ketat agar memenuhi standar kesehatan. Tim PSC 119 bersama petugas puskesmas juga dikerahkan untuk mengawasi kebersihan lingkungan secara berkala di lokasi pembukaan, penutupan, maupun venue perlombaan.
Selain itu, Dinkes Jember menyiagakan Tim Gerak Cepat (TGC) dan UGD selama 24 jam. Armada ambulans mencapai 165 unit dengan dukungan penuh dari rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga PSC 119.
“Langkah ini ditempuh demi memastikan setiap potensi gangguan kesehatan bisa ditangani segera,” tutupnya.(*)












