Sumenep,locusjatim.com– Wabah campak di Kabupaten Sumenep telah mencatat lebih dari 2.000 kasus dengan puluhan anak meninggal dunia. Untuk menekan penyebaran, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan percepatan imunisasi massal menjadi strategi utama, dengan target 70 ribu anak rampung divaksin dalam dua pekan.
“Kalau dalam dua minggu selesai, mudah-mudahan indikasi campak di Sumenep akan turun drastis,” kata Budi saat meninjau langsung penanganan KLB campak di Sumenep, Kamis (28/8/2025).
Menkes mengingatkan bahwa campak jauh lebih menular dibanding COVID-19. Jika COVID-19 dapat menularkan ke dua hingga tiga orang, maka satu penderita campak bisa menularkan hingga delapan belas orang. Ia menegaskan, meskipun memiliki risiko kematian tinggi, penyakit ini dapat dicegah karena vaksin tersedia dan terbukti efektif.
“Itu sebabnya saya datang ke sini ingin memastikan agar imunisasi campak ini benar-benar dijalankan,” ujarnya.
Budi menjelaskan, langkah pertama yang harus dilakukan pemerintah ketika terjadi KLB adalah imunisasi ulang secara massal. Ia menekankan, bila ditemukan satu kasus positif saja, maka vaksinasi harus segera digelar serentak di seluruh desa atau kecamatan sekitar pasien.
“Kalau ketahuan benar-benar ada campak satu aja, itu harus satu minimal satu kecamatan atau satu desa anak-anaknya langsung diimunisasi,” imbuhnya.
Selain fokus di Sumenep, Kemenkes menyiapkan strategi antisipasi di tiga kabupaten lain di Madura. Penguatan surveillance menjadi prioritas, termasuk pelibatan masyarakat, keluarga, hingga Babinsa untuk mengenali gejala dini seperti demam dan ruam pada anak.
Lebih jauh, Budi mengungkapkan rencana menghadirkan laboratorium pemeriksaan campak di Madura agar hasil diagnosis tidak lagi harus menunggu kiriman sampel ke Surabaya. “Kalau ada indikasi campak, cukup kirim ke Madura supaya hasil lebih cepat keluar,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menyukseskan program ORI. Ia mengingatkan bahwa tenaga kesehatan harus bergerak maksimal baik di daratan maupun kepulauan.
“Seluruh tenaga kesehatan harus bergerak bersama memastikan anak-anak kita mendapatkan imunisasi. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua untuk melindungi generasi dari ancaman campak,” tegasnya.
Sebagai dukungan, Kemenkes telah mengirim 11 ribu vial vaksin campak ke Madura. Dengan kapasitas satu vial untuk delapan anak, stok tersebut dipastikan cukup untuk mencakup sekitar 80 ribu anak, atau lebih dari kebutuhan di Sumenep.(*)












