BeritaHeadline

Bupati Kholilurrahman Luncurkan Sekolah Rakyat, Cegah ‘Penyakit Masyarakat’ Lewat Boarding School

860
×

Bupati Kholilurrahman Luncurkan Sekolah Rakyat, Cegah ‘Penyakit Masyarakat’ Lewat Boarding School

Sebarkan artikel ini
Sekolah rakyat Pamekasan
Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman usai membuka MPLS tingkat SMP Sekolah rakyat. Foto: Istimewa

Pamekasan, locusjatim.com Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman secara resmi membuka kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) jenjang SMP di Sekolah Rakyat, yang berlokasi di Gedung Eks AKPER Poltera, Jalan Jokotole, Pamekasan, Jumat (15/8/2025).

Sebanyak 50 siswa dari keluarga kurang mampu terdiri atas 26 laki-laki dan 24 perempuan akan menempuh pendidikan dengan sistem boarding school di sekolah tersebut.

Bupati Kholilurrahman menegaskan, keberhasilan Sekolah Rakyat ditopang dua pilar utama: sistem asrama ala pesantren dan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Dengan boarding school, anak-anak insya Allah sulit terkontaminasi penyakit masyarakat. Sistemnya sama seperti pesantren: ada penanggung jawab, pengurus, aturan jenguk, dan lainnya, sehingga anak aman. Selain itu, ada Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang membantu kecerdasan dan kesehatan mental mereka,” ujarnya.

Menurutnya, sistem tertutup ini memberi jaminan keamanan mental bagi siswa, karena mereka tidak membaur secara bebas di lingkungan luar. Ia juga menegaskan bahwa Pemkab Pamekasan akan memberi dukungan penuh, mengingat Sekolah Rakyat merupakan program prioritas Presiden.

“Kenapa dimulai dari SMP? Karena SMP berada di pertengahan jenjang pendidikan. Adaptasi dan sosialisasi akan lebih cepat dibanding SD. Kalau dari SD, anak-anak masih butuh dekat dengan orang tua,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 29 Pamekasan, Aisyah Minarni Mukti, mengungkapkan persiapan MPLS sempat mundur dari jadwal awal 30 Juli 2025 karena rehabilitasi bangunan masih berlangsung.

“Kami berbeda di tahap 1B, sehingga bangunan masih dalam proses rehab oleh Kementerian PU. Bedanya dengan sekolah negeri lain, di sini siswa akan didampingi wali asuh dan wali asrama. Saat ini ada satu wali asrama dan tiga wali asuh,” jelasnya.

Ia menambahkan, setelah perayaan 17 Agustus, sekolah akan menambah tenaga pendamping.

“Insya Allah wali asrama akan ditambah, dan wali asuh sekitar dua orang lagi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *