BeritaHeadline

H. Her Beberkan Prediksi Harga Tembakau 2025, Bisa Tembus 80 Ribu

958
×

H. Her Beberkan Prediksi Harga Tembakau 2025, Bisa Tembus 80 Ribu

Sebarkan artikel ini
Harga tembakau 2025
Khairul Umam. Foto: Istimea

Sumenep,locusjatim.com Jelang puncak musim panen tembakau, pengusaha tembakau asal Madura, Khairul Umam atau yang di kenal dengan sapaan akrabnya H.Her, memprediksi harga komoditas itu, berpotensi mencapai Rp 80.000 per kilogram. Menurutnya, peluang itu akan tercapai jika kondisi cuaca tetap cerah hingga pertengahan September.

Ia memperkirakan puncak harga terjadi antara pertengahan Agustus hingga pertengahan September, selama tidak ada hujan yang mengganggu proses panen dan pengeringan. Namun, jika musim hujan datang lebih awal, harga diprediksi turun tajam.

“Kalau tidak hujan, puncaknya harga tembakau kemungkinan besar pertengahan bulan Agustus sampai pertengahan September 2025. Tapi kalau hujan sudah masuk di atas bulan sembilan, harga bisa langsung anjlok,” ujar H. Her, Minggu (3/8/2025).

Untuk tembakau tegal khas Madura, harga diperkirakan berada di kisaran Rp 50.000–Rp 65.000/kg. Sementara tembakau gunung bisa mencapai Rp 75.000/kg, dan kualitas terbaik atau *top grade* berpeluang menembus Rp 80.000/kg.

“Kalau kualitas gunungnya top, Rp 80 ribu per kilo itu sangat mungkin. Tapi sekali lagi, itu sangat bergantung pada cuaca,” tegasnya.

Ia juga memaparkan harga di sejumlah daerah lain: Bojonegoro, Jombang, dan Rembang di kisaran Rp 30.000–Rp 50.000/kg, Tapal Kuda Rp 40.000–Rp 70.000/kg, Lombok Rp 30.000–Rp 60.000/kg, Purwodadi Rp 30.000–Rp 60.000/kg, dan Temanggung Rp 40.000–Rp 80.000/kg.

Selain memprediksi harga, H. Her mengimbau petani menghindari tembakau temanggung yang bulan yang kurang diminati pasar. Ia bahkan berani menjamin siap membeli tembakau non-bulan yang dianggap tidak laku.

“Tembakau Temanggung itu laku semua. Yang tidak laku itu cuma yang bulan. Kalau ada non-bulan yang tidak laku tahun lalu, coba tunjukkan, saya siap beli sekarang juga,” tantangnya.

Ia menilai 2025 menjadi tahun penting bagi petani untuk mengatur strategi tanam. Kesalahan memilih varietas atau waktu tanam bisa berdampak pada harga jual yang merugikan.

“Petani harus pintar membaca cuaca dan pasar tahun ini. Salah sedikit saja, bisa rugi besar,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *