Pamekasan, locusjatim.com– Program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-125 Tahun 2025 resmi dimulai di Kabupaten Pamekasan, Rabu (23/7/2025). Dalam pembukaan yang berlangsung di Dusun Kramat Atas, Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, Bupati Pamekasan Dr. KH. Kholilurrahman menekankan pentingnya kebangkitan semangat gotong royong dan partisipasi warga dalam membangun desa.
Menurut Bupati Kholilurrahman, TMMD bukan sekadar proyek fisik, melainkan momentum membangkitkan kembali kepedulian dan rasa tanggung jawab kolektif masyarakat terhadap lingkungannya.
“TMMD ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga semangat gotong royong. Terus terang, saat ini hanya 10 persen masyarakat yang memiliki semangat membangun. Yang 90 persen lainnya masih pasif,” ujarnya.
Meski demikian, ia optimistis kegiatan TMMD dapat menjadi pemicu semangat baru bagi masyarakat, khususnya di desa-desa yang masih menghadapi berbagai keterbatasan infrastruktur. Ia juga mengapresiasi inisiatif TNI, khususnya Kodim 0826 Pamekasan, yang telah menggagas pelaksanaan TMMD di Desa Kramat.
“Saya kira Desa Kramat sangat tepat dipilih. Saya tahu betul kondisi geografis dan tantangan masyarakat di sini. Saya berharap kegiatan ini berjalan lancar dan selesai tepat waktu,” imbuhnya.
Program TMMD tahun ini memang menyasar pembangunan fisik sekaligus non-fisik. Sasaran fisik meliputi pembangunan jembatan penghubung dusun, rabat beton jalan desa, perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), serta pengeboran sumber mata air. Sedangkan untuk program non-fisik meliputi penyuluhan wawasan kebangsaan, pelayanan sertifikasi tanah, serta pendidikan lingkungan dan kesehatan.
Semetara Komandan Kodim 0826 Pamekasan, Letkol Inf. Herik Prasetiawan, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi Desa Kramat didasarkan pada kebutuhan mendesak warga, terutama dalam akses antarwilayah dan efektivitas mobilitas hasil pertanian.
“Masyarakat di empat dusun berbeda selama ini harus menempuh jalur jauh untuk menjual hasil pertanian. Dengan adanya jembatan ini, bisa mengefisiensi waktu dan ongkos mereka. Ini dampaknya langsung,” terang Letkol Herik.
Ia menargetkan seluruh pembangunan rampung paling lambat 20 Agustus 2025 dan akan ditutup dalam upacara resmi pada 21 Agustus.
“Dengan sinergi antara pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat, TMMD ke-125 diharapkan menjadi titik tolak kebangkitan partisipasi warga dalam pembangunan desa,” tutupnya.(*)












