Surabaya,locusjatim.com– Di era banjir informasi, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Timur tak ingin hanya menjadi penonton. Melalui program bertajuk Hangout Media, IPPNU menggandeng berbagai pihak untuk membekali 70 kadernya dengan keterampilan baru: membangun narasi digital ala Nahdliyin.
Digelar pada 5–6 Juli 2025 di Pondok Pesantren Digipreneur Al-Yasmin Surabaya, kegiatan ini menjadi ruang temu lintas perspektif yang mempertemukan kader IPPNU dari seluruh Jawa Timur dengan para pakar media, penggiat dakwah digital, dan penggerak pesantren. Bukan sekadar pelatihan teknis, namun juga ruang perenungan arah gerakan perempuan muda NU di abad 21.
“Yang membuat opini salah jadi benar, dan benar jadi salah, itu media. Maka, bagaimana cara menghindari manipulasi opini? Ya, kita harus paham dan mempelajarinya,” tegas
Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, dalam sambutan pengarahannya. Ia menekankan bahwa NU sejak awal sadar betul akan kekuatan media sebagai alat perjuangan.
Sementara itu, Ketua PW IPPNU Jatim, Aisyah Nur Afifah Maulidyah, turut menggarisbawahi pentingnya kesiapan kader IPPNU menghadapi bonus demografi tahun 2030. “IPPNU harus hadir sebagai wadah yang mendorong penguatan 4C: Creativity, Critical Thinking, Communication, dan Collaboration,” katanya.
Hangout Media pun menjadi simbol pergeseran paradigma. IPPNU kini tak sekadar tampil di depan kamera, melainkan mulai mengambil alih peran sebagai penulis naskah, penyusun strategi konten, dan penggerak opini publik berbasis nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.
“Ini menjadi bukti bahwa IPPNU tak lagi hanya menjadi talent di depan kamera, tapi kini menjadi penggerak, penulis naskah, penyusun strategi, bahkan penyuarakan isu-isu penting perempuan dalam perspektif Nahdliyin,” ungkap Aisyah.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Ketua LTNNU Jawa Timur sekaligus Pengasuh Pesantren Digipreneur Al-Yasmin, H. Helmy M. Noor. Ia menyebut Hangout Media sebagai kegiatan luar biasa yang sangat selaras dengan misi pesantrennya: mencetak kader digital unggul.
“Saya percaya, 70 kader ini jika pulang dan menggerakkan rekanita di cabang hingga ranting dengan satu ide, satu semangat, NU akan bergerak lebih dahsyat dari IPPNU,” ujarnya penuh keyakinan.
Tak lupa, ia menyentil agar peserta serius mengikuti pelatihan ini. “Jangan hanya hadir untuk unggahan foto dan status. Seriuslah! Karena dari sinilah akan lahir generasi IPPNU yang mampu mengubah peta dakwah Nahdlatul Ulama di dunia digital,” pungkas Helmy.