Jember, locusjatim.com – Dalam upaya memperkuat penanganan bencana alam di wilayah kerjanya, Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur V, menggelar rapat koordinasi lintas sektor dengan melibatkan berbagai instansi terkait
Digelar di Aula Kantor Bakorwil V, Jalan Kalimantan, Kecamatan Sumbersari, Jember, Selasa (01/07/2025). Rapat tersebut menyoroti tingginya potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi di tujuh kabupaten/kota wilayah kerja Bakorwil V Jember.
Kepala Bakorwil V Jember, Nana Fadjar Prijantoro, melalui Kepala Bidang Pemerintahan Choirul Anwar, menyampaikan bahwa fenomena cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini menunjukkan perlunya perbaikan sistem pengelolaan sumber daya air secara serius dan terkoordinasi.
“Kita tahu, di tujuh kabupaten/kota ini memiliki potensi bencana yang cukup tinggi. Seperti pada Februari lalu, curah hujan sangat tinggi dan mengakibatkan banjir di beberapa daerah, dari banjir kecil hingga banjir bandang,” ujarnya pada wartawan saat ditemui usai rapat.
Ia juga mengatakan, salah satu penyebab banjir adalah tingginya sedimen yang mengendap di aliran sungai sehingga memerlukan pengerukan dan perbaikan alur air yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
“Kami ingin tahu tahuj 2025 ini, sudah sejauh mana progres yang dilakukan. Salah satunya adalah perbaikan aliran-aliran sungai. Maka kami sudah mengundang teman-teman dari Dinas PU SDA yang memiliki kewenangan. Kami ingin pastikan pengerjaan dan informasi yang disampaikan kepada masyarakat itu valid,” ungkapnya.
Choirul juga menyoroti kondisi lingkungan di wilayah kerja Bakorwil V yang 42 persen terdiri dari kawasan kehutanan. Hal ini membuat daerah tersebut sangat rawan terhadap bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bandang karena daya serap air yang rendah.
“Apalagi sekarang ini banyak hutan berubah menjadi hutan produksi atau hutan rakyat. Tapi kadang tidak semua di bawah legalitas yang ditangani oleh Perhutani,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya menggandeng sejumlah instansi teknis untuk memperkuat koordinasi dan memastikan upaya mitigasi berjalan efektif.
“Dalam rapat ini kami mengundang BPBD, agen-agen kebencanaan di masing-masing kabupaten/kota, Dinas PU SDA dan Cipta Karya, Dinas Sosial termasuk Tagana, Basarnas dari Jember dan Banyuwangi, serta para relawan. Dengan kegiatan ini, kita ingin kolaborasi dan koordinasi penanganan bencana menjadi lebih baik,” ungkapnya.
“Dengan sinergi lintas sektor, diharapkan upaya penanggulangan dan mitigasi bencana dapat berjalan lebih optimal sehingga kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Perbaikan Dinas PU SDA Jawa Timur Ali Mukhtar mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya mitigasi bencana secara intensif.
“Kami tegaskan bahwa kesiapsiagaan adalah bagian penting dari kegiatan rutin kami. Kami sudah bersinergi secara intens dengan BPBD Provinsi, Dinas Sosial, PU kabupaten/kota, termasuk BPBD di tingkat daerah,” ujarnya.
Ali juga menegaskan bahwa setiap saat, Dinas PU SDA telah menyiagakan alat berat di depo peralatan untuk merespons cepat bencana alam yang terjadi.
“Minimal tiga sampai empat alat berat selalu standby 24 jam. Begitu ada laporan, tim langsung bisa bergerak.” ulasnya.
Terkait program tahunan, Ali juga mengatakan, setiap tahun pihaknya upaya mitigasi bencana dengan menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana yang melibatkan sekitar seribu personel dari berbagai instansi yang terkait dengan infrastruktur seperti BPBD, Dinas Perhubungan, Bina Marga, Cipta Karya, BBWS, dan BPJN.
“Kegiatan ini akan dilengkapi dengan gelar peralatan berat, tanam pohon, dan tebar benih. Harapannya, ini jadi bagian dari mitigasi jangka panjang yang melibatkan semua pihak,” ungkapnya.
“Dengan sinergi antara Bakorwil, Dinas PU SDA, dan stakeholder lainnya. Maka diharapkan langkah penanganan dan pencegahan bencana di Wilayah Jawa Timur, khususnya wilayah Bakorwil V Jember, akan semakin tangguh dan terintegrasi,” pungkasnya.