Tak ada kata yang benar-benar cukup untuk menggambarkan perjuangan para atlet Sumenep di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2025. Mereka bukan sekadar bertanding, tetapi menunjukkan bahwa semangat, kerja keras, dan pengorbanan adalah bahasa universal dari sebuah mimpi yang diperjuangkan.
Saya melihat sendiri bagaimana mereka bertanding dengan sepenuh hati. Saya menyaksikan langsung, dari jarak yang sangat dekat, bagaimana atlet-atlet kita menahan rasa sakit, menelan kepahitan kekalahan, dan tetap berdiri tegak dengan kepala terangkat. Salah satu momen yang paling membekas adalah perjuangan tim voli pantai beregu 4×4. Meski tak meraih medali emas, semangat mereka sungguh luar biasa—pantang menyerah, meski mata mereka berkaca-kaca karena kekalahan yang menyakitkan.
Bagi saya pribadi, tak penting mereka menang atau kalah. Karena yang saya lihat bukan angka di papan skor, melainkan jiwa-jiwa muda yang berani melangkah, berani berjuang, dan berani mengibarkan nama Sumenep di tengah kerasnya persaingan.
Saya tahu, ada air mata yang tumpah. Ada pelukan hangat di tengah keheningan usai pertandingan. Ada rasa kecewa yang mungkin tak terucap. Namun percayalah, kekalahan itu bukan kegagalan. Kalian bukan pecundang. Kalian adalah pahlawan.
Di mata saya, setiap atlet yang berangkat ke arena Porprov adalah sosok yang layak diberi penghargaan. Karena mereka telah berlatih dalam keterbatasan, bertanding tanpa banyak sorotan, dan pulang dengan kepala tegak meski tak semua membawa medali.
Untuk kalian para atlet muda Sumenep—tetaplah semangat. Jangan pernah menyesali kekalahan hari ini. Karena dari perjuangan kalian, lahirlah inspirasi dan semangat juang yang tak ternilai. Kalian telah menanam benih harapan untuk masa depan olahraga Sumenep.
Terima kasih telah memberi warna di Porprov Jatim 2025. Terima kasih telah membuat kami bangga. Kalian adalah juara—di hati kami, selamanya.