Berita

Kidung Tari Gayatri Raja Patmi Jadi Pembuka di SILATNAS II dan Simponsium Internasional, Ribuan Pengawas Madrasah Siap Hadir

108
×

Kidung Tari Gayatri Raja Patmi Jadi Pembuka di SILATNAS II dan Simponsium Internasional, Ribuan Pengawas Madrasah Siap Hadir

Sebarkan artikel ini
IMG 20230919 WA0080
Peserta Kidung Tari Gayatri Raja Patmi yang akan jadi Pembuka di SILTNAS II dan Simponsium Internasional. Foto: Istimewa

SURABAYA, locusjatim.com-Silaturrahmi Nasional (SILATNAS) II dan Simposium Internasional Kelompok Kerja Pengawas Madrasah Nasional, akan menyuguhkan Kidung Tari Gayatri Raja Patmi sebagai penampilan pembuka.

Seksi Acara Ibnu Hajar mengungkapkan, tarian itu diambil dalam kisah kitab Negara Kartagama, bahwa di balik kejayaan negara yang elok ini bernama Nusantara yang diberi judul ‘Kidung Tari Gayatri Raja Patmi’.

Diketahui, para penari dalam penampilan pembukaan di acara tersebut, merupakan siswa-siswa berbakat dari MTsN Kota Surabaya, Jawa Timur.

“Karena acara ini dibuka oleh Menteri Agama, dan berkumpulnya kurang lebih 1000 orang pengawas madrasah se Indonesia yang hadir, maka kemasan acaranya bernuansa Kebhinekaan di bumi Indonesia,” singkatnya.

Diketahui, kegiatan bertajuk “Meneguhkan Komitmen, Membangun Peradaban dan Merajut Persatuan di Tengah Arus Transformasi Digital” tersebut, rencananya akan dihadiri oleh ribuan pengawas madrasah dari berbagai daerah se Indonesia.

Agenda bertajuk ‘l, diketahui akan berlangsung di Asrama Haji Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur, mulai tanggal 20-22 September 2023 mendatang.

Ketua Pokjawas Madrasah Nasional Zurni mengaku, bahwa persiapan dalam kegiatan tersebut sudah hampir rampung. Baik dari aspek kepanitiaan, maupun kesiapan fasilitas.

Menurutnya, dari segi kepesertaan terdapat 7 provinsi yang sudah hadir. Masing-masing mereka, telah berada di area Kota Surabaya dan Kota Malang.

“Kesiapan peserta yang sudah terkofirmasi hadir, sekitar 1070 peserta dari 34 provinsi di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan tersebut mampu menjadi rekomendasi dalam meningkatkan kompetensi dan kapasitas pengawas untuk diberikan ruang yang luas.

“Kedua, bagaimana meningkatkan kesejahteraan kawan-kawan pengawas ada rekomendasi perjalanan dinas,” bebernya.

Selain itu, juga adanya perlindungan hukum. Serta pemahaman, bahwa resistensi tugas pengawas sangat luar biasa dengan medan yang sangat luas, tapi sampai saat ini tidak ada kepastian hukum.

“Terakhir, bagaimana pertemuan yang secara berkala ini, mampu mempererat hubungan sesama pengawas, sehingga bisa saling berbagi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *