LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Wadi’ah Rabbil Izzati remaja disabilitas, yang menekuni profesi sebagai jasa titip (jastip) dengan bermodalkan sepeda ontel.
Video yang memperlihatkan remaja yang akrab disapa Mia tersebut, berkeliling mengantarkan pesanan jastip. Sempat viral dibeberapa medsos.
Pasca videonya viral, Pemkab Jember melalui Dinas Sosial (Dinsos), memberikan apresiasi dan akan memberikan pelatihan khusus kepada remaja berusia 23 tahun tersebut.
Kepala Dinas Sosial Jember, Ahmad Helmi Luqman mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan untuk mengembangkan usaha jastip yang di sedang ditekuni remaja tersebut.
“Beberapa hari yang lalu, rekan-rekan memang kami tugaskan untuk assesment ke rumah mbak Mia. Mia ini inspirasi buat yang lain untuk bisa mempunyai semangat hidup untuk berusaha dan berkreasi untuk dirinya sendiri menjadi mandiri,” ujar Helmi saat dikonfirmasi di kantornya, Jumat (28/06/2024).
Kendati demikian, ucap Helmi, pihaknya akan mempertimbangkan secara baik pelatihan tersebut. Mengingat perempuan yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara tersebut, masih menjalani perkuliahan.
“Pelatihan itu membutuhkan waktu 3 bulan, sedangkan mbak Mia masih menjalani perkuliahan semester 6. Takutnya nanti mengganggu kuliahnya,” ulasnya.
“Sehingga nantinya, Dinsos akan berkoordinasi dengan Karang Taruna Pemkab Jember yang bergerak di bidang bisnis. Agar memberikan pelatihan awal terkait jasa jastip yang dijalani,” ungkapnya.
Lebih lanjut, jelas Helmi, pelatihan tersebut terkait dengan pengelolaan jasa kurir yang dijalankan. Apalah sudah sesuai dengan tarif jasa yang ditawarkan.
“Bagaimana caranya memanej (mengelola dan mengatur) usahanya, jangkauan marketingnya dan nantinya bagaimana jika usaha itu berkembang dan sudah memiliki pegawai, cara untuk membagi hasilnya itu bagaimana,” jelasnya.
“Karena melihat semangat dari mbak Mia ini sangat luar biasa, tinggal nantinya kami memoles lagi. Tugas kita mengarahkan dan memfasilitasi apa yang harus kita fasilitasi. Fasilitas-fasilitas ini juga nantinya akan kami koordinasikan dengan CSR,” ungkapnya.
Perlu diketahui, remaja yang akrab disapa Mia tersebut. Memiliki kondisi fisik yang berbeda dengan orang normal lainnya. Kondisi difabel sulit berbicara lancar, dan berjalan dengan kaki yang berbentuk huruf O.
Kendati demikian, Mia tidak pernah minder ataupun malu dengan kondisinya. Bahkan Mia tetap semangat menjalani profesi sebagai jastip dengan hanya menggunakan sepeda ontel.