LOCUSJATIM.COM, SUMENEP- Kepala Desa (Kades) Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, menepis informasi bahwa Pemerintah Desa (Pemdes) tidak transparan dalam merealisasikan Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).
Informasi tersebut beredar, setelah sejumlah Masyarakat mendatangi kantor Kades, menyoal transparansi merealisasikan Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD). Sabtu (4/5/2024) pagi.
Menurut Kades Pagerungan Kecil, Halilurahman, segala aspirasi yang disampaikan masyarakat sudah dilakukan penjelasan kepada koordinator lapangan, Malik Alam yang didampingi sejumlah masyarakat.
“Melalui audensi yang dilaksanakan di kantor Desa Pagerungan Kecil, korlap aksi telah menyampaikan semua tentang apa yang mendasari mereka melakukan aksi demo, dari beberapa pekerjaan yang telah dikerjakan pada tahun 2023, tentu hal itu sebagai bentuk kepedulian Masyarakat kepada Pemdes,” kata Halilurahman kepada media ini. Sabtu (4/5/2024) malam.
Halilurahman mengungkapkan, bahwa segala tuntutan atau aspirasi Masyarakat telah dia jawab sesuai regulasi dan realisasi program. Bahkan, dirinya membongkar capaian prestasi, yakni penambahan anggaran pada tahun 2023.
“Sudah saya jawab semua aspirasinya, saya juga sampaikan bahwa Pagerungan Kecil mendapat tambahan Dana Desa senilai Rp.139.000.000, Desa kami satu-satunya Desa di Kepulauan Kangean yang mendapatkan dana tambahan, sebagai bentuk apresiasi kementerian Keuangan atas kinerja Pemdes dalam mengelola keuangan desa,” jelasnya.
Setiap program yang di tetapkan dalam APBDes, kata Dia, telah di koordinasikan dengan pihak terkait, agar semua program selaras dengan peraturan maupun perundang-undangan.
“Misal, dalam penyesuaian harga barang masuk kedalam Peraturan Bupati (Perbup) dan semua tahapan dilakukan mulai dari musyawarah tingkat Dusun sampai penetapan APBDes,” jelasnya.
Disinggung soal aksi sejumlah masyarakat Pagerungan Kecil, dirinya menilai bahwa langkah tersebut bagian dari nilai-nilai demokrasi dan tanda Desa yang akan lebih berkembang.
“Persoalan perspektif negatif sebagian Masyarakat menjadi hal yang wajar dan harus ada mas, seperti yang lakukan oleh 15 orang warga kami yang langsung ke Balai Desa. Semoga dengan banyaknya kritik, Desa ini semakin maju dan harmonis. Namun jangan melupakan kultur yang dirawat oleh para pendahulu Desa ini, yaitu berasas musyawarah, dan saya selalu terbuka kepada siapapun yang akan menyampaikan aspirasi,” tuturnya.
Ketua BPD Pagerungan Kecil, Huzaimi menyayangkan cara yang digunakan oleh Masyarakat yang mengatasnamakan Masyarakat Pagerungan kecil bersatu.
Menurutnya, ada jalur dan prosedur yang mestinya ditempuh oleh sejumlah masyarakat itu.
“Kemarin tanggal 1 mei sudah melakukan audensi ke Pemerintah Desa. Dalam audensi itu saya menyaksikan langsung, semua pertanyaan sudah dijelaskan secara rinci oleh Kades. Istilahnya begini, anggaran mulai dari pembelian jumlah kecil juga sudah dijelaskan secara gamblang. Saat audensi pun kami sudah membuat kesepakatan, jika masih ada yang mengganjal dengan jawaban kades, maka silahkan datang dengan audensi lagi kalau bisa bawa data agar bagus. Entah kenapa tiba-tiba saya dikabari ada demo dan memasang papan disekitar pembangunan proyek pelabuhan bertuliskan proyek siluman DD 2024 Pag Keci, kalau gini kan kurang elok,” jelas Huzaimi.
Dia berharap, silahkan fungsikan prosedur, supaya kerukunan dan kultur di Desa ini tidak dirasuki dengan hal yang tidak benar.
“Saya hanya menengahi, bahwa aspirasi mereka bagus namun gunakan cara yang elok seperti audensi, karena masyarakat kita tidak terbiasa dengan demo-demo. Saya jamin bahwa apa yang disampaikan massa tadi adalah tidak benar, karena saya tau bagaimana administrasi desa ini. Tidak mungkin Desa ini akan dapat tambahan dana dari pusat jika tidak transparan dan pengelolaannya bagus,” tegasnya.