Berita

Tiga Destinasi Wisata Religi yang Banjir Pengunjung Jelang Ramadan, Pemkab Sumenep Siap Optimalkan

959
×

Tiga Destinasi Wisata Religi yang Banjir Pengunjung Jelang Ramadan, Pemkab Sumenep Siap Optimalkan

Sebarkan artikel ini
Asta tinggi sumenep
Asta tinggi sumenep tampak dari depan (Foto: Istimewa)

LOCUSJATIM.COM, SUMENEP- Menjelang Bulan Suci Ramadan, cukup banyak destinasi wisata, khususnya destinasi wisata religi, yang akan dibanjiri oleh para wisatawan baik lokal, maupun mereka yang berasal dari luar Kabupaten Sumenep.

Untuk masyarakat Sumenep sendiri, sudah menjadi salah satu tradisi turun temurun, dimana H-1 puasa mereka akan berbondong-bondong nyekar ke makam keluarga yang sudah meninggal. Hal itu dilakukan untuk memanjatkan do’a hingga bersih-bersih di kuburan.

Sementara, bagi mereka yang berasal dari luar Sumenep, pada umumnya akan bertandang untuk melakukan ziarah bersama dengan sanak saudara dan kerabat.

Kali ini, locusjatim.com telah merangkum tiga wisata religi di Sumenep, yang senantiasa banjir pengunjung menjelang Bulan Suci Ramadan. Selain, budgetnya yang dipastikan tidak menguras isi kantong, berkunjung ke lokasi ini dinilai akan semakin mendekatkan hubungan kita dengan Allah SWT.

1. Masjid Agung Sumenep
Masjid Agung Sumenep atau biasa dikenal dengan Masjid Jami’ Sumenep, menjadi destinasi wisata religi pertama yang perlu untuk anda kunjungi, saat singgah ke Kabupaten Sumenep.

Sudah bukan rahasia lagi, jika saat menghadapi Bulan Ramadan, masjid yang penuh dengan sejarah tersebut, selalu ramai akan pengunjung. Bahkan, kondisi tersebut akan terus berlangsung hingga akhir puasa.

Design bangunan yang masih menyisakan banyak kesan kerajaan, membuat pengunjung semakin terhipnotis dan seolah terbawa pada zaman kejayaan Keraton Sumenep.

Tempat ibadah yang bersejarah ini, telah berdiri sejak tahun 1779 Masehi. Gaya arsitekturnya merupakan gabungan dari berbagai unsur budaya Persia, Arab, Cina, India dan Jawa. Hal itu, seolah menunjukkan Kabupaten Sumenep, dihuni oleh berapa etnis, serta menjadi simbol bahwa Islam senantiasa menjaga dan mengayomi kerukunan umat beragama di Sumenep.

Lokasi Masjid dengan warna bangunan dominan hijau, kuning dan putih tersebut berada di jantung kota. Tepat di seberang Alun-alun Taman Bunga Sumenep.

2. Asta Tinggi
Lokasi wisata religi paling diburu menjelang ramadan, tentunya adalah Asta Tinggi. Tak ayal, beberapa hari jelang Ramadan, pengunjung di lokasi tersebut dikabarkan mengalami peningkatan yang signifikan, jika dibandingkan dengan hari biasanya.

Nah, Asta Tinggi Sumenep sendiri, adalah sebuah situs sejarah yang merupakan tempat dimakamkannya para raja-raja Keraton Sumenep pada zaman dahulu. Lokasinya berada di daerah dataran tinggi Desa Kebonagung, Kecamatan Kota atau sekitar sepuluh menit perjalanan dari Alun-alun Kota Sumenep.

Arsitektur bangunan di wisata religi tersebut, sangat kental dengan budaya Hindu Jawa. Pasalnya, Asta Tinggi dibangun oleh Pangeran Rama, pada saat Keraton Sumenep masih di bawah pemerintahan Kerajaan Mataram.

Terdapat tiga kubah yang di dalamnya berisi makam-makam raja dan kerabat Keraton Sumenep terdahulu. Pengunjung biasanya akan melakukan tawassul dan berdoa di sejumlah titik tersebut.

3. Asta Sayyid Yusuf
Untuk destinasi wisata ke tiga, yakni Asta Sayyid Yusuf. Meski tak berada di pusat kota, akan tetapi wisata religi ini selalu dipadati oleh pengunjung, khususnya menjelang Bulan Suci Ramadan.

Asta Sayyid Yusuf yang terletak di Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep memang masih menjadi salah satu wisata religi yang sering dikunjungi oleh peziarah, baik lokal maupun luar daerah.

Konon katanya, asta ini dikenal sebagai makam dari ulama sufi bernama Syekh Yusuf al Makassari, yang diketahui sebagai mursyid atau pembimbing tarekat khalwatiyah.

Untuk sampai di lokasi, anda harus menempuh jarak sekitar 30 menit dari jantung Kota Sumenep menuju ke Pelabuhan Kalianget. Setelahnya, pengunjung bisa menaiki transportasi laut berupa Kapal Tongkang atau perahu kecil, untuk menyebrang ke Pelabuhan Talango.

Setelah itu, peziarah biasanya memilih untuk berjalan kaki atau menggunakan jasa becak yang telah disediakan oleh warga setempat, dengan jarak tempuh sekitar 10 sampai 15 menit dari Pelabuhan Talango menuju ke Asta Sayyid Yusuf.

Meski harus menempuh jarak yang terbilang jauh, akan tetapi pengunjung tak mempermasalahkannya. Kebanyakan dari mereka, malah menilai hal tersebut merupakan bagian dari perjuangan.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo sebelumnya menuturkan bahwa, Pemerintah Kabuten (Pemkab) Sumenep tengah menggagas beragam upaya untuk meningkatkan sektor pariwisata.

Bahkan, dirinya menargetkan jumlah wisatawan di tahun 2024 akan mengalami peningkatan hingga 2 miliyar dari berbagai destinasi, termasuk wisata religi.

“Kita targetkan untuk tahun 2024 itu sekitar 2 M wisatawan yang berkunjung ke Sumenep,” paparnya.

Menanggapi peningkatan wisatawan jelang Ramadan, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan, mengaku sangat bersyukur atas hal tersebut.

Lebih lanjut, dia menyatakan, bahwa pihaknya secara penuh akan mendukung target yang dicetuskan oleh Bupati Fauzi.

Menurutnya, dalam merealisasikan hal itu, pihaknya akan berupaya untuk mengoptimalkan sejumlah fasilitas di tempat wisata. Disbudporapar, kata dia, tentu juga akan menggandeng berbagai pihak, termasuk pengelola wisata.

“Kita upayakan itu bisa tercapai,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *