LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Pemkab Jember bersama dengan Forum Pembauran Kebangsaan Menggelar acara ruwatan bumi Jember dan doa bersama lintas etnis. Bertempat di depan Kantor Kantor Bupati Jember, Jalan Sudarman 1, Kelurahan Jemberlor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Minggu (07/07/2024).
Panitia ruwatan bumi Jember dan doa bersama lintas etnis Miftahul Rahman mengatakan, ini merupakan gerakan Jember berbudaya yang sudah dilaksanakan beberapa bulan yang lalu.
“Ada Jember berbudaya, ada juga kegiatan kebudayaan lainnya dan sekarang kebetulan bertepatan dengan tanggal satu suro atau Muharram 1446 H,” ujarnya pada wartawan Minggu (07/07/2024).
Lanjut Miftahul ada berbagai etnis di Jember, bahkan sampai puluhan etnis. “Kalau seluruhnya etnis di Kabupaten Jember ada 21, tetapi yang terdaftar di FPK masih 16 etnis yang sekarang terlibat dalam acara ruwatan bumi Jember ini,” ungkapnya.
Miftahul juga mengatakan, dalam ruwatan bumi Jember, ada beberapa kesenian yang ditampilkan.
“Diantaranya ada Reog Ponorogo, jaranan, seni gelendang, gamelan kyai samudro dan juga berbagai macam kesenian-kesenian lainnya yang ada di Kabupaten Jember. Dan ada juga doa bersama lintas etnis juga lintas agama,” ujarnya.
Terkait rangkaian acara ruwatan bumi Jember, kata Miftahul, dimulai pukul 12.00 WIB dari kantor FPK Jember. Kemudian dilanjutkan menuju alun-alun Jember.
“Nanti juga ada seremonial pembukaan dari Bupati Jember di alun-alun, dilanjutkan setelah ashar kita lakukan ruwatan seremonial ala Jember asli,” ungkapnya.
“Jadi bukan ruwatan Jawa atau Madura. Tetapi ini adalah ruwatan khas Jember, jadi Jember ternyata punya ruwatan sendiri yang dilaksanakan secara turun menurun. Dan semoga ini adalah langkah bangkitnya kesenian dan kebudayaan Kabupaten Jember,” sambungnya.
Sementara itu Bupati Jember Hendy Siswanto, merasa terharu dan berterimakasih kepada Forum Pembauran Kebangsaan Jember yang telah mengadakan ruwatan bumi Jember.
“Saya terharu dan juga berterimakasih kepada FPK, ini baru pertama kali saya mengikuti acara ruwatan sedekah bumi untuk Kabupaten Jember,” ungkapnya.
“Tentunya dengan adanya doa bersama lintas agama dan etnis, adalah wujud nyata bahwa Indonesia ini ada karena perbedaan. Dengan adanya ruwatan ini kami berharap semoga Jember selalu selamat,” sambungnya.
Hendy juga sangat mengapresiasi terkait acara ruwatan ini, dirinya mengajak seluruh masyarakat Jember. Untuk mengawal Jember bersama-sama.
“Dulu kita pernah jaya pada tahun 80an, dan ini terwujud kembali. Dan hari ini saya mempunyai tekad yang tinggi untuk membawa Jember lebih baik. Dan saya katakan tahun depan ruwatan ini wajib dilaksanakan di Kabupaten Jember dan tentunya lebih besar, karena disini adalah pusatnya indonesia toleransi ada semua disini,” pungkasnya.