Berita

Budidaya Anggur Eropa Polisi di Jember Banjir Untung

1727
×

Budidaya Anggur Eropa Polisi di Jember Banjir Untung

Sebarkan artikel ini
Aiptu Hadi Purnomo, seorang anggota kepolisian dari Polsek Patrang Jember sukses melakukan budidaya buah-buahan jenis Anggur yang berasal dari Benua Eropa
Aiptu Hadi Purnomo, seorang anggota kepolisian dari Polsek Patrang Jember sukses melakukan budidaya buah-buahan jenis Anggur yang berasal dari Benua Eropa (Foto: Rio)

LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Aiptu Hadi Purnomo, seorang anggota kepolisian dari Polsek Patrang Jember sukses melakukan budidaya buah-buahan jenis Anggur yang berasal dari Benua Eropa di sebuah kebun berukuran 100 meter persegi yang terletak di Kelurahan Cangkring, Kecamatan Patrang, Jember.

Budidaya buah Anggur itu, menurut pria 48 tahun tersebut, sudah dilakoni sejak tahun 2022. Bahkan kini telah dikenal oleh masyarakat dan berhasil menghasilkan omzet mencapai 10 hingga 20 juta per-tahun.

“Awalnya karena kecintaan saya terhadap Eco Culture akhirnya iseng untuk membudidayakan Anggur. Akhirnya lama-lama berkembang dan alhamdulillah bisa menghasilkan dari segi ekonomi,” kata Hadi pada wartawan, Jum’at (5/7/2024).

Untuk jenis Anggur yang dibudidayakan, lanjut Hadi, terdiri dari beberapa jenis dan bibitnya dibeli langsung dari Benua Eropa.

“Kalau jenisnya itu ada Anggur Tansfiguration, Livia dan Jupiter. Semuanya berasal dari Eropa dan kebetulan bisa ditanam di wilayah tropis seperti Indonesia,” jelas Kepala SPKT Polsek Patrang itu.

Tak hanya itu, Hadi juga mengatakan, proses merawat Anggur-anggur tersebut dinilai mudah dan tidak perlu menyediakan media yang banyak.

“Kalau perawatannya cukup mudah. Biasanya mulai dari pembibitan itu sudah kita lakukan pemupukan. Selain itu, cukup disiram saja secara rutin menggunakan air,” bebernya.

“Kalau untuk panennya sendiri itu biasanya kita lakukan 6 bulan sekali yakni di bulan Maret atau April dan di bulan September. Sekali panen ya kira-kira bisa dapat 8 kg anggur per pohonnya,” sambung Hadi.

Setelah panen, Anggur-anggur itu kemudian dijual. Karena jenis Anggur yang berasal dari Eropa, Hadi mengatakan jika harga dari anggur tersebut tidaklah murah.

“Kalau harga yang kami jual, berkisar antara 50 ribu sampai 100 ribu rupiah per kilonya. Omzet yang dihasilkan minimal 5 juta rupiah sekali panen dan maksimal itu bisa sampai 10 juta rupiah. Jadi setahun bisa menghasilkan 10 sampai 20 juta rupiah,” jelasnya.

Tak hanya Anggur, Hadi juga membudidayakan beberapa tanaman buah-buahan lain seperti Apel, Durian, Belimbing Jamu, Juwet dan Mangga.

“Ada beberapa buah-buahan lain juga yang coba saya budidaya disini. Tapi memang, yang menghasilkan dari segi ekonomi itu adalah Anggur,” ucapnya.

“Di kebun saya ini juga ada taman yang diisi berbagai tanaman hias untuk menjaga ekosistem serangga seperti Kupu-kupu, Lebah dan Kunang-kunang,” imbuh Hadi.

Bahkan, lanjut Hadi, kebun yang ia beru nama Nara Garden tersebut rutin digunakan sebagai tempat menyalurkan bakat kesenian dari penduduk sekitar. Mulai dari tarian dan berbagai kesenian lainnya.

“Jadi saya juga berusaha untuk mengawinkan Eco Culture dengan Kebudayaan lokal di sekitar sini. Jadi masyarakat juga memperoleh dampak secara ekonomis dari adanya kebun yang saya bangun ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *