Berita

Kemunculan Buaya Muara Sering Terjadi di Sungai Kencong Jember, Bikin Warga Sekitar Sungai Was-Was

489
×

Kemunculan Buaya Muara Sering Terjadi di Sungai Kencong Jember, Bikin Warga Sekitar Sungai Was-Was

Sebarkan artikel ini
IMG 20240615 WA0018

LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Warga Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, dihebohkan oleh kemunculan buaya muara di aliran Sungai Santer yang akhir-akhir ini sering terjadi.

Kemunculan buaya muara tersebut membuat was-was warga yang sering beraktivitas di sekitar aliran sungai.

Anggota Relawan Bagrabag Jember, Suwandi mengatakan, disinyalir buaya muara tersebut tidak hanya 1 ekor saja, namun diduga terdapat 5 ekor buaya.

“Warga disini semakin khawatir dan was-was saat beraktivitas di sekitar aliran sungai. Soalnya buaya-buaya ini bahkan sempat keluar dari aliran sungai sampai naik ke permukaan kalau malam hari,” ujar Suwandi pada wartawan, Jum’at (14/06/2024).

“Kemungkinan di sungai ini ada 5 ekor buaya, dan tidak menutup kemungkinan buaya-buaya tersebut bisa berkembang biak dan semakin banyak,” lanjutnya.

Kendati demikian, Suwandi mengatakan, pihaknya masih mencari cara untuk melakukan rescue dan mengamankan buaya-buaya tersebut.

“Kita juga sudah berkoordinasi dengan BKSDA dan Damkar terkait dengan prosedur rescue terhadap buaya-buaya itu. Kalau dibiarkan seperti ini nantinya ditakutkan malah memakan korban,” ulasnya.

Hingga saat ini, ujar Suwandi, dirinya telah melihat kemunculan buaya tersebut sebanyak tiga kali dengan panjang dan ukuran tubuh yang berbeda.

“Kalau yang pertama saya lihat itu panjangnya sekitar 1 meter 20 cm dengan tubuh yang tidak terlalu besar. Kalau yang kedua itu lebih besar dan yang ketiga lebih kecil,” ungkapnya.

“Kalau untuk jenis buayanya itu buaya muara Crocodilus Pararus, yang memang habitatnya berada di muara sungai,” sambungnya.

Sementara itu Kapolsek Kencong, Iptu Heru Siswanto membenarkan terkait kemunculan buaya muara tersebut. Saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan muspika Kecamatan Kencong, untuk memberi himbauan kepada masyarakat.

“Itu sangat mengawatirkan, apalagi warga di aliran Sungai Santer itu banyak melakukan aktivitas. Maka dari itu kami berkoordinasi dengan muspika agar dipasang banner dan himbauan kepada masyarakat sekitar,” ujarnya.

“Untuk pengamanan atau penangkapan buaya tersebut, kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk dengan BKSDA agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *