Berita

Diduga Kecanduan Gadget Dua Remaja di Jember Depresi hingga Tak Kenal Orang Tua Sendiri

845
×

Diduga Kecanduan Gadget Dua Remaja di Jember Depresi hingga Tak Kenal Orang Tua Sendiri

Sebarkan artikel ini
IMG 20240505 WA0006
Ilustrasi remaja pegang HP.

LOCUSJATIM.COM, JEMBER- Diduga akibat kecanduan gadget, dua remaja di Kabupaten Jember alami depresi hingga tak mengenali orang tua masing-masing.

Kedua remaja yang diduga kecanduan gadget tersebut seorang gadis berinisial EW (19) dan laki-laki berinisial SA (17).

Dari keterangan sang Ibu berinisial KM, kedua anaknya tersebut memang sudah bermain permainan daring Mobile Legend sejak lama.

“Ada empat tahunan yang perempuan dan yang laki-laki satu tahunan,” ujarnya, Jumat (03/05/2024).

KM bercerita, beberala tahun sebelumnya, kedua buah hatinya itu hidup normal sebagaimana anak-anak lain.

EW dan SE kata dia, dulunya juga bersekolah, bahkan bisa mengaji. Tetapi, setelah lulus Sekolah Dasar, sang anak lebih sering bermain HP di kamar dan hanya sesekali keluar untuk makan serta mandi.

“Bangun tidur main HP berjam-jam di dalam kamar. Kadang ada yang malam, mainnya sendiri di kamar dan tidak keluar. Kalau keluar hanya makan, mandi,” tuturnya.

Lalu, lanjutnya pada suatu waktu ia menyadari kalau kedua anak remajanya itu sudah tidak mengenali dirinya dan sang suami lagi, bahkan mengaku sudah tidak punya orang tua lagi.

“Tahunya begini, tidak kenal sama saya. Siapa kamu, saya gak punya ibu, bilang gitu. Sama bapaknya iya juga, gak punya bapak katanya,” lanjutnya.

Prihatin dengan kondisi anaknya itu, KM pun membawa EW ke puskesmas terdekat, lalu oleh tenaga kesehatan di sana dirujuk ke RSD. dr. Soebandi Jember.

Dari dokter yang memeriksa di RSD dr Soebandi, diketahui kondisi EW disebabkan HP, sehingga ia diberi tindakan medis dengan pemberian obat syaraf.

“Setelah itu saya rujuk ke poli jiwa Patrang (RSD.dr.Soebandi), setelah itu pengobatan di puskesmas,” ujarnya.

KM menambahkan, setelah selesai dirujuk petugas Kesehatan Jiwa Puskesmas setempat, Ali Winoto yang mengetahui kondisi EW menyampaikan, jika anak perempuannya itu mengalami depresi karena korban bullying di sekolahnya.

Sedangkan sang adik, sambung KM tidak mau keluar kamar diduga karena sudah kecanduan gadget. Sehingga ia memutuskan untuk merujuk anak laki-lakinya itu ke rumah sakit yang sama.

Sementara itu, Ali Winoto menyebut, saat ini kedua buah hati KM tersebut, masih berada di bawah pengawasan pihak puskesmas, termasuk perihal pengambilan obat di rumah sakit.

“Karena sebelumnya sempat putus pengobatan, jadi saya ambil alih. Karena orang tuanya sudah lansia dan tidak mampu,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *