LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Malam puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2024 yang di gelar di Jember, Minggu (28/4/2024) berlangsung meriah dan dihadiri banyak tamu undangan, termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Andhy Karyono.
Namun, sayangnya Andhy Karyono yang pada malam puncak tersebut, pergi meninggalkan tempat kegiatan, sebelum waktu acara berakhir alias bubar lebih dulu.
Kepergian Andhy itu, membuat rombongannya pun secara bersamaan ikut meninggalkan acara, bahkan Bupati Jember Hendy Siswanto serta beberapa undangan lain menyusul pergi dan beranjak dari lokasi.
Akibatnya, ruangan acara sepi, meninggalkan beberapa orang dan pengurus PWI Jember saja. Padahal, saat itu kegiatan baru memasuki sesi pemberian penghargaan pada sejumlah tokoh Jember, selaku tuan rumah acara.
Melihat hal itu, Ketua PWI Jember Sugeng Prayitno mengaku kecewa dan menganggap apa yang dilakukan Pj Gubernur Jatim tersebut, tidak menghargai rangkaian kegiatan HPN 2024 yang digelar di Jember.
Ia menilai apa yang dilakukan Andhy, seperti orang yang tak punya etika, hingga tanpa sungkan meninggalkan area sebelum acara selesai.
“Pj gubernur Jawa Timur seperti tidak punya etika, acara puncak belum selesai langsung bubar begitu saja,” ujarnya.
Padahal, kata Sugeng, pihaknya sudah menyusun acara secara profesional, bahkan baru memulai acara pada pukul 19.00 WIB sesuai dengan permintaan.
Kendati sudah dituruti, lanjut Sugeng, Pj Gubernur Jatim itu tatap datang terlambat di lokasi acara.
“Tindakan PJ Gubernur ini tidak punya etika dan tidak menghargai panitia Jember, karena panitia di Jember juga memberikan penghargaan pada beberapa tokoh di Jember. Tapi dia seenaknya pulang hingga diikuti oleh undangan yang lain,” paparnya.
Pihaknya mengaku sangat menyesalkan tindakan tersebut, yang hampir membuat acara tak berakhir sesuai keinginan. Apalagi tim panitia sebelumnya telah mengumumkan, bahwa pemberian awars akan disaksikan langsung oleh pejabat Pemprov Jawa Timur, termasuk Pj Gubernur Jawa Timur.
“Kami juga sudah menyampaikan pada penerima award itu bahwa penghargaan itu disaksikan oleh pj gubernur Jatim, kita dipermalukan dengan kejadian ini,” tambahnya.
Menurutnya, jika memang ada keadaan mendesak yang mengharuskan segera meninggalkan lokasi acara, Pj Gubernur itu bisa berkoordinasi pada pihak panitia yang bertanggung jawab atas kelancaran acara.
“Jangan mentang-mentang jadi pejabat, lalu menyepelekan orang lain, ingat pejabat itu dibayar oleh rakyat, jadi selayaknya harus melayani 24 jam,” pungkasnya.