LOCUSJATIM.COM, JEMBER – Sejumlah warga Dusun Tanjung sari, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Jember, dilaporkan mengalami gatal-gatal massal.
Hal itu berdasarkan salah satu postingan seorang warga di media sosial, yang memperlihatkan korban gatal-gatal.
Dia mengatakan gatal-gatal itu akibat ari pencemaran air di wilayah setempat.
“Kepada pemerintah Jember. Warga di Desa Tanjungsari, Guldengan, Wuluhan RT 21 setelah mandi mengalami gatal-gatal dan bentol-bentol di bagian badan. Tolong di tindak lanjuti apa penyebabnya, dugaan sementara dari saluran air yang asalnya dari sumur masing-masing,” tulis akun bernama Roosuel Bengkel di grup Facebook.
Setelah Unggahan tersebut Viral di Facebook, kemudian Petugas Puskesmas Wuluhan, Petugas Kesehatan Lingkungan dan Kepala Dusun setempat, segera menuju ke lokasi kejadian untuk mencari tahu penyebab gatal-gatal tersebut.
Setelah dilakukan pengecekan, Perawat Wilayah Pustu Sumberjo Glundengen Hariyono mengatakan, penyebab gatal-gatal bukan berasal dari pencemaran air. Diduga gatal-gatal yang dialami beberapa warga tersebut berasal dari serangan ulat bulu.
“Sudah saya lakukan pengecekan tadi bersama Petugas Kesehatan, ternyata gatal-gatal tersebut berasal dari serangan ulat bulu. Ada 4-5 rumah yang saya kunjungi tadi, dan informasi awal tadi gatal-gatal itu berasal dari pencemaran air sumur,” ujar Hariyono pada wartawan.
Hariyono juga mengatakan bahwa, tidak ada masalah pada sumur. Bahkan ketika di lakukan pengecekan pada bak penampungan air bersih juga tidak ada masalah dan tidak ada jentik-jentik nyamuk.
“Kami juga melakukan cek air juga, dan itu masih bersih. Bahkan ketika kami cium air itu tidak mengeluarkan bau dan juga tidak ada pencemaran,” ujarnya.
Terkait penyebab kejadian tersebut, kata Hariyono, bukan berasal dari pencemaran air di Wilayah setempat.
“Kami menemukan ada beberapa ulat bulu, diantaranya di pohon depan rumah warga dan dibelakang rumah warga. Jadi dugaan sementara penyebab gatal-gatal itu berasal dari ulat bulu,” ungkapnya.
Setelah itu kami dibantu oleh warga untuk melakukan pembakaran ranting ranting, batang atau daun yang banyak di hinggapi ulat bulu
Terkait korban gatal-gatal tersebut, ujar Hariyono, ada sekitar 6 orang dan langsung mendapatkan perawatan.
“Ada 6 orang yang kami periksa, dari 4 rumah yang kami kunjungi. Alhamdulillah untuk gatal-gatal nya sudah mereda, untuk korban lain masih kami data,” ulasnya.
Lanjut Hariyono, pihaknya yang tergabung dalam grup Tim Gerak Cepat (TGC) di Kecamatan Wuluhan. Saat ini sedang melakukan pendataan secara detail dan untuk selanjutnya akan disampaikan dalam laporan resmi tertulis.
“Nanti Dokter Puskesmas Wuluhan yang akan meneruskan laporan ini ke Pimpinan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember. Jadi sekali lagi kami luruskan, penyebab gatal-gatal ini bukan berasal dari pencemaran air, tapi berasal dari serangan ulat bulu,” pungkasnya.